Cinta di Dalam Gelas - Perjuangan Perempuan untuk Kesetaraan

Selasa, 24 Desember 2024 16:27 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Cinta Dalam Gelas
Iklan

Cinta Di Dalam Gelas adalah dwilogi kedua karya Andrea Hirata yang membahas tentang perjuangan perempuan untuk kesetaraan.

Judul: Cinta Di Dalam Gelas

Penulis: Andrea Hirata

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun Terbit: 2010

Penerbit: Bentang

Tebal: vi + 270

ISBN: 978-602-8811-09-5

 

Cinta Di Dalam Gelas adalah lanjutan dari seri dwilogi Padang Bulan. Dalam novel kedua ini, Andrea Hirata lebih fokus mengisahkan kehidupan Enong. Meski kisah cinta Ikal dan Aling yang cukup kuat di novel Padang Bulan, hilang di novel kedua ini, namun Andrea Hirata memasukkan tokoh Tionghoa lain dalam ceritanya. Tokoh tersebut bernama Giok Nio.

Masih menggunakan gaya yang sama – parodi – Andrea Hirata mengambarkan bagaimana Enong berhasil mengantarkan adik-adiknya ke kehidupan yang lebih layak daripada kehidupan keluarga Zamzami – Syalimah. Ania, adik Enong tamat SMA dan menikah dengan seorang guru. Lana dan Ulma, dua adiknya yang lain juga menyusul menikah.

Ada tema kesetaraan gender yang cukup kuat dalam novel Cinta Di Dalam Gelas ini. Perjuangan perempuan itu ditunjukkan dengan keberhasilan Enong menyelamatkan keluarga, relasi antara perempuan dengan lelaki yang digambarkan melalui Enong yang menghadapi Matarom, mantan suaminya dalam pertandingan catur dan dukungan para perempuan yang diorganisir oleh Gion Nio supaya perempuan diijinkan ikut lomba Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.

Karena ketia adiknya telah menikah, untuk menyenangkan ibunya yang semakin renta, Enong akhirnya menerima pinangan dari Matarom. Sayang rumah tangga yang dibangun dengan Matarom kandas. Enong meminta cerai karena ternyata Matarom menghamili perempuan lain.

Meski patah hati, namun Enong tak patah semangat hidupnya. Enong terus belajar Bahasa Inggris. Bahkan ia ikut kursus di Tanjong Pandan seminggu sekali. Ia tetap rajin bekerja sebagai pendulang timah. Ia bahkan berniat mengikuti pertandingan catur di acara Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Ia ingin melawan bekas suaminya yang adalah jago catur.

Maryamah – demikian nama Enong yang sebenarnya, belajar dari seorang Grand Master perempuan kawan Ikal. Ninochka  -Nochka Stronovsky adalah pecatur perempuan yang baru saja meraih Grand Master di Helsinki Finlandia. Nochkalah yang menjadi pelatih jarak jauh Maryamah.

Kisah latihan Maryamah digarap dengan kisah-kisah lucu oleh Andrea Hirata. Andrea Hirata menggunakan Detektif M. Nur dan Jose Rizal untuk membangun parodi. Meski disampaikan dengan lucu, namun semangat belajar dari Maryamah sungguh sangat terlihat. Ia percaya diri dan tekun.

Persoalan Maryamah untuk ikut lomba catur bukan hanya masalah ia belum pernah main catur. Persoalan lainnya adalah belum pernah ada perempuan yang main catur di kampungnya. Apalagi ikut pertandingan secara terbuka. Benar saja. Ternyata banyak pihak yang menghalangi Maryamah ikut bertanding. Ada kelompok puritan yang menggunakan agama sebagai alasan. Ada juga kelompok budaya yang menjadikan landasan penolakan.

Namun perjuangan para perempuan yang dipimpin oleh Giok Nio, akhirnya bisa membobol pertahanan mereka yang melarang Enong ikut lomba catur. Giok Nio adalah seorang pedagang daging ayam. Ia adalah perempuan pekerja keras tapi punya rasa sosial yang tinggi. Giok Niolah yang membuat para perempuan bersatu mendukung Maryamah.

Akhirnya Maryamah bisa bertanding dan masuk final. Di final ia mengalahkan Matarom, mantan suaminya.

Berbeda dengan Padang Bulan yang mempunyai dua fokus cerita, yaitu perjuangan Enong dan asmara Ikal dengan Aling, Cinta Di Dalam Gelas lebih fokus kepada kehidupan Enong. Dlam novel kedua ini Andrea Hiara tebih banyak menggunakan nama Maryamah daripada Enong. 889

Bagikan Artikel Ini
img-content
Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana

2 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler